Di Pekalongan “bathir” maknanya pembantu, tapi “bathir” bagi orang Pemalang artinya teman. Sudah bisa dibayangkan, bagaimana repotnya ketika orang Pekalongan ngobrol sama orang Pemalang? Kurang lebih bakalan begini, Si A (Orang Pemalang) bilang, “Mas, gelem dadi bathirku rak?” Sontak, si B yang orang Pekalongan matanya langsung terbelalak. Mengira dirinya disuruh jadi pembantu. Perihal sapaan beda lagi. Kalau seluruh Nusantara mengerti kata “Jancuk” yang berasal dari Jawa Timuran itu sebagai sapaan akrab mereka. Dan kini hampir semua orang mengerti akan itu, di Pekalongan tentu nggak berlaku. Bukan menganggap “Jancuk” kasar, tetapi orang Pekalongan biasa menyapa dengan sapaan lain. Biasanya buat lebih akrab, orang Pekalongan akan menyapa menggunakan kata “Lhoh”, “Lhem”, “Lhur”, “Mhad”. Kata sapaan ini agak susah dimengerti orang-orang di daerah lain. Saya pernah mencobanya. Di Jogja, kebetulan bertemu teman saya sama-sama Pers Mahasiswa (Persma), ketika saya sapa memakai kata “Lhem“, teman saya itu kebingungan. Mungkin dikira saya mau nge-lem kali ya. Duh~ Dialek Pekalongan mempunyai kosakata yang lumayan sukar dimengerti orang luar. Bahkan saking lokalnya, bahasa-bahasa Pekalongan menjadi ciri khas orang Pekalongan ketika berpergian. Contohnya kata “kotomonoho”, ini bukan bahasa Jepang, melainkan bahasa Pekalongan asli. Maknanya seumpama, jadi dalam contoh kalimatnya seperti ini “kotomonoho nek aku lungo, kowe tak jak yo dek.” (Seumpama aku pergi, kamu aku ajakin ya dek). Selain “kotomonoho” ada kata yang jika dipikir-pikir maknanya hampir mirip tapi sebenarnya untuk penggunaannya berbeda. Kata “mbopoho” yang artinya barangkali. Kalau “kotomonoho” dipakai di awal kalimat, “mbopoho” ini biasanya ditaruh di tengah. Kedua kata tersebut, bisa dipakai saat orang Pekalongan berharap, atau belum tahu terjadi tidaknya suatu kejadian. Misalnya, “kowe ngger ngumah bae yo nduk, mbopoho ono tamu mengko!” (Kamu di rumah saja ya nak, barangkali ada tamu nanti)
Sumber Artikel dari kotomonodotco : Uniknya Dialek Pekalongan yang Repot Kalau Dipraktikkan di Daerah Lain https://kotomono.co/?p=8948
Sumber Artikel dari kotomonodotco : Uniknya Dialek Pekalongan yang Repot Kalau Dipraktikkan di Daerah Lain https://kotomono.co/?p=8948
Tidak ada komentar:
Posting Komentar